17 February 2016

Offshore Pipeline Corrosion Prevention

     

Lingkungan yang akan dihadapi oleh pipa lepas pantai adalah air laut. Air itu sendiri dapat memicu terjadinya korosi pada pipa, apalagi ditambah dengan kandungan garam. Pipa yang diletakkan di dalam air yang mengandung garam lebih rawan terhadap korosi dibanding pipa yang diletakkan di dalam air tawar.
Korosi pada pipa cukup membahayakan kondisi pipa karena dapat menyebabkan kerusakan dinding pipa. Bila terlalu lama dibiarkan, akan timbul lubang-lubang kecil pada dinding pipa yang memicu terjadinya kebocoran. Oleh karena itu, perlu adanya langkah pencegahan terhadap korosi pada pipa lepas pantai. Apalagi jika jalur pipa yang dimiliki cukup panjang dan terletak di perairan dalam, biaya perbaikan bila terjadi kerusakan akan sangat mahal.
Langkah pertama dan utama untuk mengendalikan korosi pada pipeline adalah dengan menggunakan material pelapis (coating). Perlu diketahui pula prinsip bahwa korosi pada pipa tidak akan terjadi bila pipa diisolasi terhadap kontak langsung dengan lingkungan luar. Material coating akan efektif untuk mencegah terjadinya korosi, bila:
  • Merupakan insulator listrik.
  • Terdiri dari lapisan yang sempurna dan akan bertahan seiring berjalannya waktu.
Lebih jauh lagi, sebuah spesifikasi lebih lengkap mengenai standard coating pada pipa telah dipublikasikan oleh National Association of Corrosion Engineers (NACE) melalui NACE Starndars RP0169-96 Section 5, yaitu:
  • Insulator listrik yang efektif.
  • Mampu menahan
  • Mudah diterapkan/diaplikasikan.
  • Adhesi yang baik dengan permukaan pipa.
  • Mampu menahan damage saatproses handling dan instalasi.
  • Mampu mempertahankan resistivitas listrik seiring berjalannya waktu.
  • Mudah diperbaiki.
  • Tidak beracun bagi lingkungan sekitar.
Beberapa factor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan sebuah coating pipa:
  • Kondisi lingkungan
  • Akses terhadap pipeline
  • Temperatur operasional pipeline
  • Temperatur normal saat penyimpanan, shiping, konstruksi, dan instalasi
  • Kondisi geografis dan fisik pada lokasi
  • Jenis coating yang sudah ada pada pipeline
  • Handling and storage
  • Metode instalasi
  • Biaya
  • Persiapan pada permukaan pipa sebelum dilakukan pelapisan
Berikut adalah jenis coating pada pipa beserta karakteristiknya.
Sebagai pelengkap coating, metode pencegahan korosi berikutnya adalah Cathodic Protection (CP). Prinsip CP adalah untuk mengurangi laju korosi pada lapisan logam dengan menjadikannya sebuah katodik bagi suatu sel ekletrokimia.
Korosi terjadi ketika ada anoda dan katoda yang terhubung secara elektrik dan adanya elektrolit yang berupa air laut maupun air di dalam tanah. Ketika itu pula, terjadi pertukaran elektron yang kita sebut korosi. Jadi untuk melindungi pipa yang sebagian besar unsur penyusunnya terdiri dari Fe dan Carbon sebaiknya memilih anoda yang lebih aktif (negative) dari kedua unsur tersebut. Sehingga untuk CP pada jalur pipa bawah laut biasanya digunakan unsur Al dan Zinc. Dari sinilah muncul istilah ‘anoda korban’, yaitu sel elektrikimia yang ‘dikorbankan’ untuk terjadi korosi padanya demi menghindari korosi pada pipa.



Ilustrasi prinsip kerja CP.
Sumber: Control of Pipeline Corrosion (A.W. Peabody, 2001)

Secara umum, CP dibagi menjadi 2 kategori yaitu, galvanic anode system dan impressed current system. Biasanya, galvanic anode system diperuntukkan untuk struktur pipa bawah laut sedangkan impressed current system digunakan pada onshore pipeline.


Anoda korban terpasang pada linepipe.


Anoda korban terpasang pada pipa.

Seorang CP Engineer bertugas untuk menentukan tingkat CP yang dibutuhkan agar laju korosi pada pipa dapat ditekan hingga mencapai level yang dapat ditoleransi.
Berikut adalah beberapa konsep penting mengenai perlindungan pipa terhadap korosi:
  • Pemilihan coating yang terbaik dan aplikasi yang sesuai merupakan tahap yang sangat penting.
  • CP harus menjadi ‘suplemen’ bagi coating untuk mencapai perlindungan 100%
  • In-the-gournd tets lebih baik dibanding laboratory test.
  • Cathodic disbondment test adalah tes terbaik untuk mengukur performa suatu coating.
  • The current required for CP is the best measure of coating performance.
  • Ketebalan optimum suatu coating perlu diperhatikan.
  • Tegangan tanah merupakan salah satu permasalahan utama.
  • Selection of the best appropriate system is important, but proper application is the most important consideration.
Sumber: 
Control of Pipeline Corrosion (A.W. Peabody, 2001)
https://riomardhian.wordpress.com/2015/02/01/offhore-pipeline-corrosion-prevention/

Dega Damara Aditramulyadi
Student ID : 15512046
Course      : KL4220 Subsea Pipeline
Lecturer   : Prof. Ir. Ricky Lukman Tawekal, MSE, Ph. D.
                  Eko Charnius Ilman, ST, MT
Ocean Engineering Program, Institut Teknologi Bandung

No comments:

Post a Comment